Senin, 09 September 2013
Minggu, 11 Agustus 2013
SEKILAS LAHAN PERTANIAN INDONESIA
SEKILAS TENTANG LAHAN PERTANIAN INDONESIA
Kondisi umum lahan di Indonesia
semakin kritis, khususnya lahan pertanian. Lahan-lahan pertanian yang tadinya
gembur, subur dan kaya akan unsur-unsur hara menjadi keras dan tandus, bahkan
Indonesia tercatat dalam 10 besar Negara yang miskin hara. Ironis, sebuah
Negara agraris (pertanian) yang ternyata sebagian besar lahannya dalam kondisi
kritis.
Keras dan tandusnya lahan pertanian
di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, yang utamanya adalah penumpukan
bahan-bahan kimia sisa penggunaan pupuk dan pestisida kimia (an-organik)
sebelumnya yang tidak larut dan terikat selama bertahun-tahun. Bahkan menurut
penelitian terbaru, meskipun penggunaan pupuk kimia dapat meningkatkan hasil
panen secara signifikan, namun hasil tersebut hanya bersifat temporer
(sementara), sedangkan penggunaan pupuk kimia secara membabi-buta dan dalam
jangka panjang bukan saja mengeksploitasi unsur hara yang terdapat pada tanah,
namun juga mengakibatkan lahan menjadi keras dan menurun tingkat kesuburannya,
hingga berujung menjadi padang pasir yang gersang, juga mengurangi kualitas air
tanah, serta membahayakan kesehatan makhluk hidup lainnya termasuk manusia dan
pelaku pertanian itu sendiri.
Itulah kondisi yang tengah dialami
oleh lahan pertanian kita, dan secara terasa hasil pertanian pun mengalami
penurunan dari segi jumlah dan kualitas. Sementara usaha untuk meningkatkan
hasil pertanian dengan memberikan pupuk kimia pada tanah yang keras tidak dapat
diserap oleh tanaman secara optimal.
Selama ini lahan kita kekurangan 10
unsur hara, karena pupuk kimia (an-organik) yang digunakan hanya memberikan 3
jenis unsur hara saja, yaitu:
Urea ® (N) ;
TSP/SP36 ® (P) dan KCL ® (K)
Sedangkan tanaman/ternak mutlak
membutuhkan lebih banyak unsur hara selain ketiga unsur diatas agar dapat
tumbuh dengan normal. Terlebih lagi ketiga unsur yang diberikan oleh pupuk
kimia tersebut akan hilang dari lokasi penanaman bersamaan dengan hasil panen
yang diangkut keluar dari areal panen.
Ditengah kondisi seperti inilah,
slogan untuk kembali ke alam (back to nature) dengan cara
merestrukturisasi (memperbaiki) kondisi lahan secara alami (tanpa campur tangan
bahan kimia buatan) dengan tujuan meningkatkan hasil pertanian menjadi pilihan
solusi yang terbaik. Karena dunia pertanian memiliki kedekatan yang erat dengan
alam, jika kita tidak ramah dengan alam tentu alam pun enggan bersahabat dengan
kita bukan?
Keberadaan Pupuk Organik Cair Serba Guna BIO MPM
muncul sebagai penerapan solusi tersebut. Penggunaan Pupuk Organik Cair Serba
Guna BIO MPM secara berkala mampu melarutkan kembali sisa-sisa kandungan kimia
yang menumpuk yang tidak dapat diserap tanaman, sehingga lahan menjadi gembur
kembali, dan sisa-sisa pupuk kimia yang bersifat positif pun dapat dimanfaat
kembali baik oleh lahan dan tanaman, sehingga selain menyehatkan lahan juga
mampu meningkatkan hasil pertanian serta ramah bagi lingkungan.
Pupuk
Kompos Abdi Alam
Di Olah Dari Peternakan Sapi PT Juang Jaya Abdi Alam
Tanah Subur Petani Makmur
Sumber : http://biompm.blogspot.com/2009/11/sekilas-tentang-lahan-pertanian.html
Di Olah Dari Peternakan Sapi PT Juang Jaya Abdi Alam
Tanah Subur Petani Makmur
Sumber : http://biompm.blogspot.com/2009/11/sekilas-tentang-lahan-pertanian.html
- See more
at:
http://www.pupukorganikabdialam.com/2013/01/sekilas-tentang-lahan-pertanian.html#sthash.oyrqFhig.dpuf
SEKILAS TENTANG LAHAN PERTANIAN INDONESIA
Kondisi umum lahan di Indonesia semakin kritis, khususnya lahan pertanian. Lahan-lahan pertanian yang tadinya gembur, subur dan kaya akan unsur-unsur hara menjadi keras dan tandus, bahkan Indonesia tercatat dalam 10 besar Negara yang miskin hara. Ironis, sebuah Negara agraris (pertanian) yang ternyata sebagian besar lahannya dalam kondisi kritis.
Keras dan tandusnya lahan pertanian di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, yang utamanya adalah penumpukan bahan-bahan kimia sisa penggunaan pupuk dan pestisida kimia (an-organik) sebelumnya yang tidak larut dan terikat selama bertahun-tahun. Bahkan menurut penelitian terbaru, meskipun penggunaan pupuk kimia dapat meningkatkan hasil panen secara signifikan, namun hasil tersebut hanya bersifat temporer (sementara), sedangkan penggunaan pupuk kimia secara membabi-buta dan dalam jangka panjang bukan saja mengeksploitasi unsur hara yang terdapat pada tanah, namun juga mengakibatkan lahan menjadi keras dan menurun tingkat kesuburannya, hingga berujung menjadi padang pasir yang gersang, juga mengurangi kualitas air tanah, serta membahayakan kesehatan makhluk hidup lainnya termasuk manusia dan pelaku pertanian itu sendiri.
Itulah kondisi yang tengah dialami oleh lahan pertanian kita, dan secara terasa hasil pertanian pun mengalami penurunan dari segi jumlah dan kualitas. Sementara usaha untuk meningkatkan hasil pertanian dengan memberikan pupuk kimia pada tanah yang keras tidak dapat diserap oleh tanaman secara optimal.
Selama ini lahan kita kekurangan 10 unsur hara, karena pupuk kimia (an-organik) yang digunakan hanya memberikan 3 jenis unsur hara saja, yaitu:
Urea ® (N) ; TSP/SP36 ® (P) dan KCL ® (K)
Sedangkan tanaman/ternak mutlak membutuhkan lebih banyak unsur hara selain ketiga unsur diatas agar dapat tumbuh dengan normal. Terlebih lagi ketiga unsur yang diberikan oleh pupuk kimia tersebut akan hilang dari lokasi penanaman bersamaan dengan hasil panen yang diangkut keluar dari areal panen.
Ditengah kondisi seperti inilah, slogan untuk kembali ke alam (back to nature) dengan cara merestrukturisasi (memperbaiki) kondisi lahan secara alami (tanpa campur tangan bahan kimia buatan) dengan tujuan meningkatkan hasil pertanian menjadi pilihan solusi yang terbaik. Karena dunia pertanian memiliki kedekatan yang erat dengan alam, jika kita tidak ramah dengan alam tentu alam pun enggan bersahabat dengan kita bukan?
Keberadaan Pupuk Organik Cair Serba Guna BIO MPM muncul sebagai penerapan solusi tersebut. Penggunaan Pupuk Organik Cair Serba Guna BIO MPM secara berkala mampu melarutkan kembali sisa-sisa kandungan kimia yang menumpuk yang tidak dapat diserap tanaman, sehingga lahan menjadi gembur kembali, dan sisa-sisa pupuk kimia yang bersifat positif pun dapat dimanfaat kembali baik oleh lahan dan tanaman, sehingga selain menyehatkan lahan juga mampu meningkatkan hasil pertanian serta ramah bagi lingkungan.
Pupuk Kompos Abdi AlamDi Olah Dari Peternakan Sapi PT Juang Jaya Abdi Alam
Tanah Subur Petani Makmur
Sumber : http://biompm.blogspot.com/2009/11/sekilas-tentang-lahan-pertanian.html
- See more at: http://www.pupukorganikabdialam.com/2013/01/sekilas-tentang-lahan-pertanian.html#sthash.oyrqFhig.dpuf
SEKILAS TENTANG LAHAN PERTANIAN INDONESIA
Kondisi umum lahan di Indonesia semakin kritis, khususnya lahan pertanian. Lahan-lahan pertanian yang tadinya gembur, subur dan kaya akan unsur-unsur hara menjadi keras dan tandus, bahkan Indonesia tercatat dalam 10 besar Negara yang miskin hara. Ironis, sebuah Negara agraris (pertanian) yang ternyata sebagian besar lahannya dalam kondisi kritis.
Keras dan tandusnya lahan pertanian di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, yang utamanya adalah penumpukan bahan-bahan kimia sisa penggunaan pupuk dan pestisida kimia (an-organik) sebelumnya yang tidak larut dan terikat selama bertahun-tahun. Bahkan menurut penelitian terbaru, meskipun penggunaan pupuk kimia dapat meningkatkan hasil panen secara signifikan, namun hasil tersebut hanya bersifat temporer (sementara), sedangkan penggunaan pupuk kimia secara membabi-buta dan dalam jangka panjang bukan saja mengeksploitasi unsur hara yang terdapat pada tanah, namun juga mengakibatkan lahan menjadi keras dan menurun tingkat kesuburannya, hingga berujung menjadi padang pasir yang gersang, juga mengurangi kualitas air tanah, serta membahayakan kesehatan makhluk hidup lainnya termasuk manusia dan pelaku pertanian itu sendiri.
Itulah kondisi yang tengah dialami oleh lahan pertanian kita, dan secara terasa hasil pertanian pun mengalami penurunan dari segi jumlah dan kualitas. Sementara usaha untuk meningkatkan hasil pertanian dengan memberikan pupuk kimia pada tanah yang keras tidak dapat diserap oleh tanaman secara optimal.
Selama ini lahan kita kekurangan 10 unsur hara, karena pupuk kimia (an-organik) yang digunakan hanya memberikan 3 jenis unsur hara saja, yaitu:
Urea ® (N) ; TSP/SP36 ® (P) dan KCL ® (K)
Sedangkan tanaman/ternak mutlak membutuhkan lebih banyak unsur hara selain ketiga unsur diatas agar dapat tumbuh dengan normal. Terlebih lagi ketiga unsur yang diberikan oleh pupuk kimia tersebut akan hilang dari lokasi penanaman bersamaan dengan hasil panen yang diangkut keluar dari areal panen.
Ditengah kondisi seperti inilah, slogan untuk kembali ke alam (back to nature) dengan cara merestrukturisasi (memperbaiki) kondisi lahan secara alami (tanpa campur tangan bahan kimia buatan) dengan tujuan meningkatkan hasil pertanian menjadi pilihan solusi yang terbaik. Karena dunia pertanian memiliki kedekatan yang erat dengan alam, jika kita tidak ramah dengan alam tentu alam pun enggan bersahabat dengan kita bukan?
Keberadaan Pupuk Organik Cair Serba Guna BIO MPM muncul sebagai penerapan solusi tersebut. Penggunaan Pupuk Organik Cair Serba Guna BIO MPM secara berkala mampu melarutkan kembali sisa-sisa kandungan kimia yang menumpuk yang tidak dapat diserap tanaman, sehingga lahan menjadi gembur kembali, dan sisa-sisa pupuk kimia yang bersifat positif pun dapat dimanfaat kembali baik oleh lahan dan tanaman, sehingga selain menyehatkan lahan juga mampu meningkatkan hasil pertanian serta ramah bagi lingkungan.
Pupuk Kompos Abdi AlamDi Olah Dari Peternakan Sapi PT Juang Jaya Abdi Alam
Tanah Subur Petani Makmur
Sumber : http://biompm.blogspot.com/2009/11/sekilas-tentang-lahan-pertanian.html
- See more at: http://www.pupukorganikabdialam.com/2013/01/sekilas-tentang-lahan-pertanian.html#sthash.oyrqFhig.dpuf
Sabtu, 03 Agustus 2013
SOP BUKU TUGAS DAN NAME TAG PESERTA MPKMB 50 IPB
Hai, haii.. ketemu lagi di sesi kali ini!
SYUKUR ALHAMDULILLAH. kali ini saya mau nge-share seputar perjalanan sebulan saya yg lalu. *jiahh.. kaya apa aja! hehe. langsung saja , saya Ari Sahdad, menjadi anak pilihan daerah asal magetan jawa timur yang dianugrahkan untuk menuntut ilmu di Kampus Rakyat, Kampus biru, Kampus pertanian, yeap.. INSTITUT PERTANIAN BOGOR.
saya di terima di departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan angkatan 50. #goldgeneration :)
kali ini , aku mau memberi informasi seputar MPKMB. oya.. sbelumnya pasti ada yang nanya apa sih, mpkmb itu, yah mgkn sbgai sbgian orang merasa asing yah!! mpkmb: masa pengenalan kampus mahasiswa baru. dimana mgkin kita tahunya ospek lah ya,, yeap, Tahukah Anda?? mpkmb di IPB itu beda lho dari univ2 lain, disini kita bner2 di istimewakan layaknya mahasiswa baru yang di among lah istilahnya, dimana di waktu itu didatangkan orang hebat dan pilihan dan kita diberi motivasi besar2an hehe dan tentunya banyak kegiatan2 bermanfaat lainnya yang sangat mendidik.
adapun standar operasional SOP-nya antara lain, sbb :
SOP
BUKU TUGAS DAN NAME TAG PESERTA MPKMB 50
BUKU TUGAS PESERTA MPKMB 50 :
1.
Desain buku
MPKMB
· Diameter lingkaran 18 cm (untuk cover)
· Ukuran kertas, A4/HVS dibagi 4 (untuk isi buku)
· Kertas dan cover dibolong di atas disatukan dengan pita warna emas
· Format cover ; logo IPB
d=2 cm, logo MPKMB 50 d=2 cm,Nomor galaksi, nama lengkap, NRP dan pas foto
ukuran 3x4. Cover menggunakan kardusdilapisi kertas asturo berwarna sesuai
warna galaksi dan disampul plastik. Kardus, kertas asturo berwarna dan sampul
plastik telah disediakan oleh panitia.
2.
Isi buku:
· Biodata (1 halaman)(nama lengkap, nama panggilan, ttl, asal, asal
sekolah, gedung/kamar, no HP, email, jenis kelamin, motto hidup, tokoh idola,
buku yang pernah dibaca, cita2).
· Biodata sahabat: sama seperti
halaman pertama ditambah foto bersama sahabat(satu halaman tiap sahabat)
· Lirik lagu Indonesia Raya(1 halaman)
· Lirik lagu Hymne IPB(1 halaman)
· Lirik lagu totalitas perjuangan(wajib hafal) (1 halaman)
· Lirik lagu buruh tani(wajib hafal) (1 halaman)
· Lirik Theme song MPKMB(wajib hafal) (1 halaman)
· Jargon MPKMB 50, Jargon Galaksi, Jargon Bintang(1 halaman)
· Yel-yel galaksi, Yel-yel bintang (1 halaman)
· What do you know about IPB? (1 halaman)
· Latar belakang dan prestasi
IPB(1 halaman)
· What do you know about your faculty and department? (1 halaman)
· Fakta dan Impian untuk Pertanian Indonesia (1 halaman)
· Resume artikel tentang lahan
pertanian (min. 1 halaman dan maksimal 2 halaman)
· Targetan selama setahun di TPB(1 halaman)
· Deskripsi nama bintang (1 halaman)
· Tanda tangan dan info panitia (SG, Komdis dan Medis)(nama lengkap,
fakultas/dept, asal daerah, no HP, tanda tangan) (2 halaman)
·
Tanda tangan
teman serumpun untuk 50 orang (proporsi putra putri seimbang). Dengan format ;
Nama, Asal, Dept/Fakultas, No. HP, Gedung/Kamar, Tanda Tangan
·
Resume materi
·
Catatan: urutan halaman buku harus sesuai dengan
urutan yang sudah ditetukan diatas
SOP NAME TAG PESERTA MPKMB 50
1.
Desain Name tag
·
Ukuran nametag,
panjang 15 cm dan lebar 10 cm
·
Name tag
terbuat dari kardus bekas
·
Konten name tag:
Satu sisi merupakan gambar logo IPB d=2 cm, sisi lainnya merupakan logo mpkmb
50 d=2 cm. Nama, NRP, pas foto ukuran 2x3 dan nama bintang. Setelah semuanya
lengkap, name tag dibungkus menggunakan plastic.
·
Setelah
dilapisi plastik, tambahkan peniti atau jarum sejenis pada bagian belakang name
tag. Untuk memasangkan name tag pada baju atau kerudung.
Langganan:
Postingan (Atom)